Wednesday, June 13, 2007

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA

Pendarahan pada Kehamilan Muda

“sudah terlambat 2 bulan, tes sensitive positif tapi sekarang mengeluarkan darah seperti haid ". Keluhan tersebut dikemukakan oleh hampir 20% wanita hamil muda. Perdarahan pada kehamilan muda atau abortus per definisi adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu (5 bulan ) atau janin kurang dari 500 gram.

Secara garis besar menurut usia kehamilan, terdiri atas:

    1. Perdarahan pada usia kehamilan 0 - 12 minggu (trimester I).
    2. Perdarahan pada kehamilan 12 - 20 minggu (trimester II).

Pembagian lain adalah :

    1. Abortus spontan yang dapat dibagi lagi atas :
      • Abortus iminens atau ancaman terjadinya abortus.
      • Abortus insipines atau abortus yang sedang berlangsung.
      • Abortus inkompletus jika sebagian hasil konsepsi telah keluar.
      • Abortus kompletus jika seluruh hasil konsepsi telah keluar.
    2. Abortus provokatus atau abortus yang disengaja terdiri atas:
      • Abortus provokatus medisinalis yaitu abortus yang dibuat atas dasar alasan kesehatan ibu.
      • Abortus provokatus kriminalis yaitu abortus dilakukan tanpa alasan medik dan biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh tenaga tradisional.
    3. Abortus infeksiosus yaitu abortus disertai infeksi kandungan.
    4. Abortus septic bila infeksi sudah menyebar ke seluruh tubuh.
    5. Abortus habitualis yaitu abortus terjadi 3 kali berturut-turut.
    6. "Missed abortion" yaitu janin yang sudah meninggal tertahan sampai lebih dari 2 bulan, biasanya disertai dengan gangguan pembekuan darah.

Penyebab perdarahan pada kehamilan muda adalah:

    1. Gangguan kromosom.
    2. Gangguan hormonal.
    3. Infeksi termasuk infeksi yang diakibatkan oleh TORC (Toksoplasma,Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes virus tipe 1 atau 2), penyakit akibat hubungan seksual, penyakit infeksi umum seperti malaria dll.
    4. Kelainan alat genitalia seperti terdapat tumor kandungan (mioma uteri), kelainan padaaa mulut rahim (cervical incompetence).
    5. Terdapat antibodi antikardiolipid yang mengakibatkan pembekuan darah di belakang ari-ari sehingga mengakibatkan kematian janin karena kurangnya aliran darah dari ari-ari tersebut.
    6. Cacat bawaan berat pada janin.
    7. Penyakit metabolk- endokrin seperti kencing manis.

Penanganan.

    1. Pertamakali harus dipastikan bahwa penderita hamil atau tidak. Karena seringkali terdapat gangguan haid yang gejalanya sama seperti abortus. Dengan pemeriksaan USG perbedaan tersebut dapat dilihat, dimana pada kehamilan dapat terlihat kantong janin dan janinnya.
    2. Bila penderita hamil harus dipastikan apakah hamil dalam kandungan atau diluar kandungan karena beda penanganannya.
    3. Pada abortus yang mengancam penderita dianjurkan istirahat baring dan diberi obat-obat untuk mencegah timbulnya kontraksi rahim, sedang pada abortus yang sedang berlangsung dilakukan pengosongan hasil konsepsi.
    4. Bila terdapat infeksi, harus diatasi dulu infeksinya baru dilakukan tindakan pengosongan rahim.
    5. Cari penyebab abortus dan dilakukan pengobatan pada penyebab tersebut.

Pencegahan:

    1. Mengikuti pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi, tidur teratur, melakukan aktivitas yang tidak berlebihan serta menghindari rokok, minuman beralkohol, makanan yang kurang masak/mentah dll.
    2. Sebaiknya hubungan seks pada kehamilan trimester I dibatasi dan harus hati-hati, karena sperma mengandung zat yang disebut prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.
    3. Tidak melakukan perjalanan jauh apabila melalui udara.
    4. Segera memeriksakan diri pada dokter kandungan bila terlambat haid 2 minggu.

No comments: